Ciputat- Selepas mengisi registrasi, peserta langsung memasuki ruang teater Prof. Aqib Suminto FIDKOM tempat diadakannya acara workshop jurnalistik dengan tema “Jurnalisme Berkualitas Untuk Indonesia Berkualitas”. Saat itu masih banyak panitia yang berseliweran mempersiapkan hal-hal yang terlihat kurang di sana-sini belum lagi mengkondisikan peserta yang terus saja berdatangan. Banyak yang berminat terhadap acara ini, melihat banyaknya mahasiswa yang duduk memenuhi kursi yang telah tersedia. Bahkan ada juga pesert asiswa-siswi dari MAN RengasDengklok-Karawang yang khusus dating untuk mengikuti acara workshop jurnalistik ini. Badan Koordinasi Nasional Lembaga Pers Mahasiswa Islam (BAKORNAS LAPMI) PB HMI, bekerja sama dengan Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Cabang Ciputat, dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (HMJ KPI) mengadakan acara workshop jurnalistik dengan tema “Jurnalisme Berkualitas untuk Indonesia Berkualitas” (18/10). Acara tersebut terselenggara dalam rangka road to Munas ke VI LAPMI PB HMI di Jogja, yang bertepatan tanggal 8-11 November 2012 mendatang. Pembicara dalam worksop jurnalistik tersebut yakni, Chamad Hojin (Redaktur Koran Sindo), Wina Armada Sukardi (Dewan Pers), Alfan Alfian (Dosen Politik Fisip UNAS) dan Rizky Wahyuni (Dirut Bakornas LAPMI PB HMI). Materi-materi yang disampaikan dalam acara tersebut meliputi wawasan umum jurnalistik, Bahasa jurnalistik, etika dan teknik wawancara, serta teknik menulis dan kiat menembus media massa. Chamad Hojin selaku redaktur koran Sindo memberikan materi tentang wawasan umum jurnalistik, beliau menjelaskan bahwa semua orang bisa menjadi wartawan, karena media cyber sudah sangat banyak, seperti twitter, facebook dan blog. “media jurnalistik saat ini sudah sangat banyak, kita bisa membaca berita tidak hanya dari koran tetapi juga kita dapat mengaksesnya melalui twitter, facebook dan blog.” Kata Chamad Beliau juga menjelaskan tatacara untuk membuat berita menarik, meliputi beberapa prinsip, meliputi; aktual yaitutiming berita yang paling terkini serta isu terbaru yang paling dibutuhkan oleh public), oditi yaitu berita tersebut mengandung sisi menarik atau khas, in fact yaitu memiliki dampak bagi publik atau masyarakat luas, kontroversi, proximity yaitu kedekatan dengan masyarakat, serta humanisme yaitu berita tersebut dapat mengundang empati dan simpati. Wina Armada Sukardi dari Dewan Pers menjelaskan tentang kode etik pers juga syarat menjadi seorang wartawan, seperti seorang wartawan harus rajin membaca, aktif berorganisasi dan cerdas. Sementaraitu, Alfan Alfian mengungkapkan bahwa dengan membaca kita dapat termotivasi untuk menulis, dan sebagai penulis kita harus memiliki gagasan, mengetahui teknik mengalirkan ide untuk ditulis, dan membuat kesimpulan.Sedangkan Rizky Wahyuni sedikit memaparkan tentang sejarah awal jurnalistik. Tanto Fadly selaku ketua panitia mengungkapkan hambatan-hambatan dalam workshop jurnalistik tersebut yaitu kurangnya koordinasi dengan pihak Bakornas LAPMI, telatnya pemasangan banner, “Kendalanya ya koordinasi sama Bakornas LAPMI.” Rizky Wahyuni selaku Direktur Bakornas LAPMI PB HMI mengungkapkan worksop jurnalistik ini merupakan serangkaian acara menjelang Munas ke VI Bakornas LAPMI PB HMI, rangkaian acara tersebut meliputi workshop jurnalistik, lomba menulis dan fotografi, seminar pers, dan diskusi film. Dalam sambutan beliau juga mengungkapkan bahwa Pers merupakan elemen penting bagi kehidupan demokrasi di dunia ini. “Pers merupakan pilar ke empat dalam demokrasi setelah Eksekutif, Yudikatif dan Legislatif.” Imbuhnya. (Laili, Inani)http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8730188182862142359#editor/target=post;postID=7103094180588806049
0 komentar:
Posting Komentar