Rabu, 05 Desember 2012

Polemik Pemekaran Badko Banten





Polemik besar terjadi dalam tubuh kepengurusan HMI, aggota anggota HMI mulai menyoroti hasil keputusan rapat pleno yang bertempat di aula KBC Karoeng, Pandeglang pada jumat (19/10) lalu. Dengan mengundang seluruh cabang HMI yang ada di Jabodetabek-Banten, rapat dihadiri 13 cabang dari 14 cabang undangan dengan menelurkan hasil hasil rapat pleno. Diantara hasil rapat adalah membantu PB HMI menyelesaikan segala masalah yang ada secepatnya, reshuffle anggota Badko yang sudah tidak layak, pembahasan membuat cabang persiapan Lebak dan pemekaran Badko Banten secara terpisah yang tadinya tergabung satu dalam Jabodetabek-Banten.
            Poin hasil pleno terakhir tersebut menjadi sorotan dikalangan HMI, banyak  kader yang menaggapi secara kritis mengapa harus adanya pemekaran menjadi dua Badko. Secara jelas dilihat secara geografis pun antara daerah domisili Jakarta dan Banten memiliki jarak, kultur dan gaya yang berbeda. Terkait hal ini Rudi Gani ketua umun Badko m Jabodetabek-Banten mengatakan, semangat pemekaran Badko diawali dengan melihat realita kurangnya mobiisasi dan perhatian pada kader kader yang berdomosili di Banten, kita tahu bahwa kader kader di banten berasal dari daerah.
“Nah dengan adanya pemekaran Bakdo Banten ini diharapkan para cabang yang berdomisili Banten akan lebih mandiri mengurus daerahnya. Juga dengan adanya pemekaran ini membuat lebih efektifnya para cabang domisili Banten dalam berkordinasi, eksklusif dalam mengurus dan memberdayakan potensi para kadernya.”Ungkap Rudi Gani di sela sela kesibukan di rumahnya.
Hal senada juga dikatkan Agus Harta Ketua Umum HMI Cabang Jakarta Selatan, harus adanya pemekaran melihat kepengurusan yang sangat gendut saat ini. “Sejauh ini cabang yang berdomisii Jakarta setuju dengan wacana pemekaran, agar kader domisili Banten lebih  terurus juga terciptanya perbaikan teritorial, dan administrasi yang nantinya akan lebih mudah dilakukan.” Kata Agus
Pernyataan yang lebih signifikan dikatakan oleh Iin Muslihin Ketua Umun HMI Cabang Pandeglang. Potensi kaderisasi di Banten diakuinya lemah, kurang dan tidak terkondisikan. Ia tidak hanya menyoroti tentang pengkaderan, melainkan administrasi dan pola hubungan antara Jakarta sekitarnya dengan Banten.
Dalam pernyataannya ia memaparkan, kalau diteruskan seperti ini ia yakin Banten tidak akan berubah menjadi lebih baik. Jakarta tidak mampu mengkondisikan Banten, terlebih lagi sekarang banyak kader yang lebih suka bermain di Jakarta. Ia sangat berkeinginan Badko melihat jauh lebih dalam akan segala potensi di Banten agar tidak tersia siakan, dalam hal administrasi keuangan pun kami tidak merasakan stimulus yang signifikan untuk membangun daerahnya
“Bakdo itu kan bentukan sarana pembantu di bawah PB, seharusnya dapat melihat secara keseluruhan. Dalam hal komunikasi pun juga tidak maksimal, Itulah Badko dalam tugasnnya, kalo dengan Badko yang sekarang banyak yang tidak terakomodir, paling tidak pemekaran harus terealisasi dan memang itu yang kami butuhkan”. Tukas Muslihin dengan semangat.
Wacana pemekaran ini memang sudah ada dari dua generasi sebelumnya yang berawal dari diskusi kawan kawan HMI, dan sejak awal pun telah disadari bahwa pemekaran ini tidak dapat secara cepat akan terealisasi.
Sementara itu, Rudi Gani menjelaskan, dalam wacana pemekaran ini sama sekali tidak ada unsur politis. Ini adalah murni aspirasi dari kawan kawan HmI atas perhatian kedaerahannya karena kebetulan Banten sekitar kadenya berasal dari daerah. “Badko berusaha mengakomodir segala aspirasi selama tidak bertentangan dengan konstitusi.” tegas Ragi sapaan akrabnya
Muslihin menambahkan, syarat pemekaran adalah persetujuan empat cabang untuk bergabung, dan Ciputat adalah cabang yang domisilinya di daerah Banten. Muslihin sangat berharap Ciputat dapat bergabung agar dapat terlaksananya pemekaran. Karna akan lebih lama bila harus menunggu siapnya cabang persiapan Lebak dan belum tentu cabang persiapan Lebak akan setuju untuk menggabungkan diri dalam terbentuknya Badko Banten.
Dalam pengembangan wacana pemekaran ini Ketua Umum HMI Cabang Ciputat Ramfalak Siregar belum dapat di temui untuk dimintai keterangan. Staf jajarannya pun tidak bersedia memberikan keterangan terkait hal ini dan mengatakan bahwa Ramfalak  pun belum bertemu untuk menceritakan secara mendetail segala pembicaraan pada pleno tersebut. (Miftachul Choir Al Ayyubi)

0 komentar:

Posting Komentar