Rabu, 05 November 2014

Waduh ! Antusias Diskusi Di Kalangan Mahasiswa Mulai Punah


Ciputat- Diskusi dikalangan mahasiswa nampaknya kini mulai tergerus. Membaca, menulis dan dislusi yang seharusnya menjadi kebutuhan mahasiswa sudah tidak pokok lagi. Sebagai agen perubahan yang peka terhadap lingkungan, masyarakat, kaum intelektual dan akademis, seharusnya budaya diskusi dilestarikan dan dikembangkan sehingga mahasiswa tidak buta lagi terhadap problem-problem sosial.

Berbagai macam undangan dilakukan mulai dari menyebar famplet, menempelkan famplet di setiap mading-mading dan di media-media sosial, tetapi tetap saja hasilnya nihil.

Menurut koordinator diskusi Forum Mahasiswa Madura (Formad) Hendri menilai, minimnya antusias warga kampus khususnya mahasiswa yang menjadi peran penting didalam aktifitas kampus. "Sekarang sudah bisa dihitung dengan jari kalau setiap kita mengadakan diskusi tidak lebih dari sepuluh sampai lima belas orang. Yang hadir" ungkap Hendri mahasiswa Perbandingan Agama saat di wawancarai di sekertariatnya Rabu, (05/10).

Dengan beban SKS yang cukup banyak dan memusingkan kepala mahasiswa, menuntut mahasiswa ingin cepat-cepat lulus. Hal ini berimbas pada forum diskusi yang dilakukan oleh Lingkar Kajian Ilmu Sastra dan Sejarah (L-Kissah) yang dimotori oleh Rian mahasiswa Sejarah dan Kebidayaan Islam. Rian menungkapkan, pentingnya diskusi ini agar mahasiswa bisa saling bertukar pikiran dan sekaligus mendapatkan ilmu di luar kelas. "Diskusi yang kita lakukan ini membantu  mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora khusunya mahasiswa baru yang masih bingung dengan tugas-tugas kuliah yang diberikan oleh dosen saat kuliah", tutur Rian.

Pentingnya diskusi diakui oleh Amry, ia memaparkan diskusi dapat melatih argumen serta melatih retorika seseorang agar tidak gugup ketika berbicara di depan umum. "Ketika seseorang berbicara di depan umum sudah terbiasa", kata Amry.

Pada rezim tahun sembilah puluh delapan, mahasiswa lebih kritis dengan membentuk forum diskusi. "Bagaimana mahasiswa bisa kritis, toh sekarang mahasiswa dininabobokan oleh seven eleven, mie DP, starbuck dan sejenisnya", ungkap Amry. (MSH Lapmi)

0 komentar:

Posting Komentar