Ciputat
(12/6)- Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta memfasilitasi ruang khusus untuk calon mahasiswa difabel (berkebutuhan khusus). Terdaftar sebanyak
21 peserta difabel mengikuti Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) tahun
2014 ini. Mereka mengerjakan tes di ruang Diorama UIN, tepat di bawah ruang
Auditorium.
Pihak UIN Jakarta juga
memberikan fasilitas panitia pendamping untuk mendampingi mereka selama tes. Panitia pendamping ini siap melayani dan
membantu peserta ujian. Bahkan, ada seorang panitia pendamping yang ditugaskan
khusus untuk membantu mengerjakan lembar jawaban komputer (LJK) peserta. Kebanyakan
dari mereka adalah tunarungu, tunanetra, tunadaksa, tunawicara dan lain-lain.
Garsha (20) salah satu
pendamping ujian turut meringankan beban peserta menjawab ujian. “Untuk difabel
yang tidak bisa melingkari jawaban, pihak penyelenggara ujian menyiapkan
panitia pendamping khusus untuk membulatkan lembar jawaban peserta. Peserta mengerjakan tiap-tiap soal, dan kalau sudah
tau jawaban dari soal itu, peserta meminta panitia melingkari jawaban yang
dimaksud,” terang mahasiswa Kesejahteraan Sosial.
Salah satu peserta difabel
rabun mata berat, Murni Darmayanti mengatakan meskipun didampingi oleh panitia, dia tidak
ada perasaan tertekan. “Panitia di sini baik-baik,” ucap peserta difabel yang
mengambil jurusan ilmu sosial itu.
Peserta difabel ini baru
diberi kesempatan setara dengan peserta lainnya 2014 ini. Awalnya ada satu
peserta difabel yang ditolak tahun 2012. Kemudian penolakan tersebut, menuai
banyak kritik dari berbagai pihak termasuk Ibu Nafsiyah, Dosen Kesejahteraan
sosial. Garsha juga menambahkan kritikan tersebut membuat UIN berbeda dan lebih
inklusif. (Hafizh)
0 komentar:
Posting Komentar