photo 90466647-7a9d-4318-b660-7a3da26e60ca_zps9b4ec483.jpg

KPU Sediakan Formulir (A5) Untuk Mahasiswa Rantau

KPU paparkan cara mahasiswa rantau memilih dalam pemilu legislatif

LAPMI Ciputat Kokohkan Direktur Baru

LAPMI Ciputat - Lahir secercah harapan baru saat Pelantikan Pengurus dan Rapat Kerja Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) HMI Cabang Ciputat periode 2014-2015 yang diadakan di Aula Insan Cita (AIC), Ciputat, Jumat (09/05).

 photo ba9b745c-40a0-4c2a-ad44-d217d08bc811_zpsb0fa0578.jpg'/>

Gara-Gara Kaos Distribusi Sertifikat LK 2 Terhambat

LAPMI Ciputat- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat telah mengadakan Latihan Kader tingkat dua (LK2) yang dilaksanakan pada 1-7 Desember 2013 lalu. Acara dilaksanakan di Aula Insan Cita (AIC).

 photo cca2bc4e-68a3-4d01-b156-0e0d417503b3_zpscf4a2bd5.jpg

HMI Cabang Ciputat Mengenang 67 Tahun Milad HMI

Ceremonial HMI Cabang Ciputat Kenang 67 Tahun Usia HMI.

HUT Tangsel ke-5, Prioritaskan Sektor Pendidikan

Ulang Tahun kota Tangerang Selatan yang ke-5 diselenggarakan di Universitas Terbuka (UT) Pondok Cabe. Diiringi rangkaian acara dimulai sekitar pukul 19.00 dengan Semarak Tangsel, Tangsel aman, Tangselku nyaman 2008-2013.

Selasa, 26 November 2013

HUT Tangsel yang ke-5, Prioritaskan Sektor Pendidikan

Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany saat pemotongan tumpeng HUT Tangsel ke-5 didampingi wakilnya Benyamin Davnie 

Ulang Tahun kota Tangerang Selatan yang ke-5 diselenggarakan di Universitas Terbuka (UT) Pondok Cabe. Diiringi rangkaian acara dimulai sekitar pukul 19.00 dengan Semarak Tangsel, Tangsel aman, Tangselku nyaman 2008-2013. Di usianya yang kelima (26/11) Tangsel mendapat beberapa penghargaan salah satunya Penghargaan dari ISO dengan kategori sebagai pelayanan masyarakat terbaik.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany berharap semoga Tangsel menjadi lebih maju menjadi mandiri, asri, cerdas, modern dan religius "meski bukan kita yang merasakan, cucu anak kita yang akan merasakan nanti" Tuturnya.  Dia juga menambahkan sebagai warga Tangsel yang baik mari menata Tangsel bersama-sama karena Tangsel rumah bersama.


Selain itu untuk mensejahterakan masyarakat dalam bidang pendidikan Tangsel telah melakukan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahan demi kemajuan Tangsel. Salah satunya dengan PT. Telkom. Kerjasama ini meliputi wifi gratis yang akan dipasang di sekolah-sekolah yang ada di Tangsel. Airin menuturkan pemerintah kota Tangsel akan mengusahakan wifi gratis dan memasang kamera cctv disekitar German Center agar memudahkan masyarakat. Dia juga menegaskan segala fasilitas yang disediakan semoga dapat digunakan oleh pegawai Pemkot untuk bertugas "semoga bisa memudahkan bukan menyusahkan petugas" ucap istri Tubagus Chaeri Wardhana. (TF)

Jumat, 22 November 2013

Mengais Rupiah Di Pengkolan Lereng

wiwit ketika sedah bekerja di Lereng, Cipete.



Asap mengepul dari kendaraan yang hilir mudik di jalan Lereng Indah Cinere. Wiwit sejak jam 12 siang sudah menjulurkan jaring uangnya, terkadang tangannya diayun ayunkan keatas menandakan “ ayo naik” dan “ stop dulu”. Ibu wiwit bersama tiga ibu ibu lainnya saling bergantian memarkir di Lereng yang curam. Terlihat Inah bergantian dengan Wiwit untuk istirahat. Wiwit mengusap peluh sambil duduk melepas lelah dipinggir jalan.
Sudah 10 tahun Wiwit menjadi tukang parkir di Lereng Indah, menunggu orang yang ikhlas menjulurkan tangannya keluar dari kaca mobil dan melemparkan koin koin ke dalam jaring. Memang tak banyak hasilnya, apalagi mesti dibagi empat dengan teman temannya yang juga tukang parkir. Terkadang ada yang kasih lima ribu tapi tak jarang hanya  koin 500 rupiah yang masuk ke jaring, kadang malah ada uang 50 rupiah , “mungkin uang kembalian belanja” ujar Wiwit.
Wiwit adalah ibu rumah tangga dengan dua orang anak. Anak pertamanya kelas 6 SD dan anak keduanya TK. Menjadi tukang pakir merupakan pekerjaan sampingan Wiwit dan 3 orang teman lainnya. Setiap Senin, Rabu dan Jum’at jam 12:00 16:00 sore adalah giliran Wiwit dan ibu lainnya memarkir, sedangkan selebihnya tugas bapak-bapak. Pendapatannya juga hanya 20 ribu – 30 ribu sehari.  “ lumayanlah buat tambahan jajan anak anak”, ujar Wiwit.
Lereng Indah memang  selalu ada tukang parkir yang menjaga karena memang jalannya menanjak dan menurun serta curam tidak memungkinkan jika kendaraan berpapasan karena jalan yang juga kecil “ ini harus ada petugas parkir yang jaga soalnya bahaya kalau mobil yang dari atas mau turun dan yang dari bawah mau naik secara bersamaan ditikungan akan tabrakan”, ujar wiwit.
Eva Fauziah mahasiswi UIN Jakata yang setiap hari melewati lereng mengakui salut kepada ibu  tukang parkir tersebut,” Saya salut banget, biasanya bapak bapak yang jadi tukang parkir tapi ini ibu ibu, dan mereka kerjanya cukup berisiko”, ujarnya. (Rahma)