Senin, 30 September 2013

Ideologi yang Hilang

saat diskusi bulanan Pwir berlangsung di Samosa Condet


Jaktim- Persatuan Wartawan Indonesia Reformasi (PWIR) menyelenggarakan diskusi bulanan yang selalu diadakan rutin. Namun untuk diskusi kali ini mengangkat tema Membangun Ideologi Bangsa di Kalangan Muda Untuk Memperkuat Karakter dan Jatidiri Bangsa (30/9) di Condet Jakarta Timur. Dengan menghadirkan pembicara Karyono Wibowo (pengamat muda soal kebijakan publik) dan Amurwati Wistianingsih.

Dalam kesempatan sambutannya Ketua Umum Pwir Husen Gani mengatakan forum ini untuk merepleksikan betapa tidak sederhanya masalah ideologi. Pada 1965 ketika berhadapan dengan ideologi lain. Hari ini ada sesuatu yang tidak terlihat yaitu kesadaraan tidak ada ideologi. Apa implikasinya jika tak ada ideologi yaitu tidak menghargai nilai. Konflik antara daerah begitu tinggi, "tetapi saya tidak tahu apakah kaum muda merasakan hal ini, Dalam diskusi ini kita bahas masalah ini ". Ucapnya

Sama halnya  Amurwati Wistianingsih menyatakan  ada satu keprihatinan saya selaku pemerintah sebenarnya, kita mau kemana? Beberapa hal jd perhatian bagi pemerintah. Yang disebut dengan budaya sudah mengusai kaum muda. Informasi banyak menggerus, " Di kantong sakupun bisa mencari informasi".tegasnya dia juga menambahkan musyawarah sudah jadi cari khas indonesia dan setiap suku bangsa mempunyai aturan," Pancasiala adalah ideologi yang pas bagi bangsa Indonesia" ucapnya.

Sedangkan Karyono Wibowo memaparkan mengenai persoalan ideologi adalah masalah yang penting. Bangsa tanpa ideologi bagai kera diruang gelap tak tahu mau kemana.Dia juga mengutip pernyataan salah seorang doctor Universitas Indonesia mengatakan nasional Indonesia sudah rusak, itu adalah jebakan yg disebut Nekolin, "menurut Soekarno penjajahan baru adalah Nekolin " tandasnya.

Dia menerangkan sedikit sejarah sebelum pancasila di sahkan 1 Juni 1945 Soekarno menawarkan pancasila kepada masyarakat. Dalam pancasila ada nasionalisme, markisme, dan islamisme di Indonesia. Islam menolak markisme sebelum lahirnya pancasila. Dan tiga kekuatan itu berhasil mendirikan Negara Indonesia. "Dan kemudian tahun 1926 Soekarno menggali ideologi marhinisme ini setelah Soekarno keluar dari penjara" pungksanya.(Tf)

0 komentar:

Posting Komentar